Sahabat berbagi informasi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penyusun sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul Bimbingan Konseling” disusun dalam rangka memenuhi tugas.
Pada kesempatan ini, penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.      yang telah membimbing penulis selama kegiatan berlangsung.
2.      Rekan-rekan yang telah membantu menyusun makalah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis merasa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis memohon adanya saran dan kritik  untuk kemajuan penulis dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.



          Rancah ,  Januari 2012


    Penulis 

DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………… i
Daftar isi…………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….. 1
BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………………… 2
BAB III HASIL OBSERVASI
A.     Pelaksanaan BK di MIS kiarapayung………………………………... 4
B.     Pelaksanaan program BK di kiarapayung……………………………. 4
C.     Masalah yang dihadapi siswa………………………………………… 5
BAB IV ANALISIS HASIL OBSERVASI………………………………………6
BAB V PENUTUP
A.     Kesimpulan…………………………………………………………. 7
B.     Saran………………………………………………………………... 7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...  8
LAMPIRAN…………………………………………………………………….. 9


BAB I
PENDAHULUAN

            Kemajuan teknologi dan globalisasi dijaman yang modern ini terus memacu manusia untuk berpikir makin maju. Tentu saja semua hal tersebut memiliki dampak positif dan negative, untuk menanggulangi dampak negative tersebut maka perlu dipersiapkan sumber daya manusia yang bermutu yang bias dicapai melaui pendidikan yang bermutu pula
            Pendidikan yang bermutu bukan hanya melingkupi transpormasi ilmu dan teknologi dari guru ke siswa, tapi juga harus melingkupi pengembangan kemampuan siswa untuk menolong dirinya sendiri dalam memilih dan mengambil keputusan demi pencapaian cita-citanya. Serta harus membantu siswa dalam menghadapi segala masalah-masalah yang menghambatnya dalam belajar. Tentu saja semua hal tersebut harus diiringi dengan tenaga pendidik yang propesional. Hal inilah yang menyebabkan pntingnya penyelenggaraan bimbingan dan konseling pada tiap jenjang pendidikan.













BAB II
LANDASAN TEORI

            Apapun teori yang melandasi “Layanan Bimbingan dan Konseling” di Sekolah antara lain sebagai berikut :
1.      Milton Blum dan Benjamin Balinsky (1961) yang menetapkan persaratan formal yang harus dimiliki oleh tiap konselor yakni serendah-rendahnya harus memiliki ijazah Sarjana Muda dan hendaknya telah mencapai tingkat pendidikan Sarjana bimbingan serta memiliki pengalaman mengajar atau melaksanakan praktek konseling  selama dua tahun dan ditambah satu tahun pengalaman bekerja diluar bidang persekolahan dan 3-6 bulan prakik konseling dan berpengalaman dalam bidang social.Selain itu, seorang konselor hendaknya memiliki kualifikasi pribadi antara lain bakat skolastik, minat yang mendalam terhadap kegiatan yang dilakukanya dan minat untuk bekerja sama dengan orang lain serta memiliki kesemangatan emosi, kesabaran keramahan keseimbangan bain tidak menarik diri dari siuasi yang rawan dan cepat tanggap terhadap kritik.
2.      Secara umum program bimbingan dan konseling mencakup lima jenis program yakni program tahunan , semesteran, bulanan, mingguan dan harian.
3.      Secara keseluruhan manajemen bimbingan dan konseling mencakup tiga kegiatan utama antara lain perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan penilaian kegiatan.
4.      Materi bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar termuat ke dalam empat bidang antara lain :
a.       Bimbingan pribadi yang membantu siswa menemukan dan memahami serta mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada tuhan, mandiri, aktif dan kreatif serta sehat jasmani dan rohani.
b.      Bimbingan social yang membantu siswa untuk berhubungan dengan lingkungan social yang dilandasi budi pekerti yang luhur dan rasa tanggung jawab.
c.       Bimbingan belajar yang membantu siswa mengembangkan kebiasaan belajar yang baik.
d.      Bimbingan kair yang membantu siswa mengenali dan mulai mengarahkan diri untuk karir masa depan.
5.      E.g Wiliam Son menyarankan lima langkah yang harus ditempuh dalam melaksanakan bimbingan dan konseling yakni analisis, synthesis, diagnosis, prognosis dan treatment.




BAB III
HASIL OBSERVASI

A.    Pelaksanaan BK di MIS Kiarapayung
            Pada dasarnya di MIS Kiarapayung belum tersedia sarana dan prasarana yang memadai untuk kegiatan bimbingan dan konseling di MIS Kiarapayung juga belum memiliki guru propesional khusus dan juga belum mempunyai ruangan khusus untuk kegiatan bimbingan dan konseling begitu pula dengan konselor kunjung, kepala sekolah mengatakan bahwa untuk di daerah Ciamis belum mempunyai konselo kunjung.
            Denagn demikian kegiatan bimbingan dan konseling dilakukan oleh setiap wali kelas masing-masing.Setiap wali kelas tersebut bertugas untuk meneliti, mengidentifikasi, menilai dan kemudian menindak lanjutinya. Dari mulai siswa yang bermasalah sampai siswa yang berprestasi.

B.     Pelaksanaan Program BK di MIS Kiarapayung
            Dari sekian standar program bimbingan dan konseling di MIS kiarapayung hanya menjalankan program harian implementasinya yaitu melalui mata pelajaran pengembangan diri, mata pelajaran ini adalah sebagian media untuk mengembangkan bakat dan minat serta potensi para siswa.
            Pengembangan diberikan satu hari dalam seminggu diberikan kepada kelas 3,4,5 dan 6 yang berdurasi hanya  dua jam seminggunya. Mata pelajaran ini diajarkan oleh wali kelas masing-masing.
            Dalam Mata pelajaran pengembangan diri ini biasanya siswa diberikan pengarahan mengenai teknik dan keterampilan tertentu, Seperti berolahraga (Volly ball, Sepak bola), bermain alat musik, kosidahan, dan lain sebagainya. Unuk kelas 5 dan 6 diberikan pengarahan tambahan yaitu bimbingan social.
C.     Masalah Yang Dihadapi Siswa
Dalam belajar tentunya siswa menghadapi masalah atau kesulitan. Maka dinilailah BK berperan aktif membantu siswa menyelesaikan masalahnya. Adapun beberapa masalah siswa yang penulis temukan dari data yang ada, diantaranya :
1.      Siswa malas mengerjakan PR
2.      Kurangnya daya serap siswa terhadap pelajaran
3.      Siswa jarang memperhatikan guru ketika, sedang menjelaskan pelajaran
4.      Siswa belum bias menulis arab, dan lain sebagainya.
Adapun masalah siswa yang bersifat social biasanya seperti bertengkar dengan temannya. Dalam menghadapi persoalan seperti ini hal yang dilakukan guru adalah dengan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa jika guru dirasa tidak mampu menyelesaikan masalah siswa, atau masalahnya berat, maka guru akan berkoordinasi orang tua siswa dalam memberikan arahan dan bimbingannya.











BAB IV
ANALISIS HASIL OBSERVASI

            Berdasarkan teori yang diungkapkan Milton Blum dan Benjamin balinsky, pelaksanaan bimbingan konseling di MIS kiarapayung masih jauh dari kota baik maupun memadai sarana dan prasarananya. Selain itu para pelaksana bukan guru BK professional, begitu juga guru-guru mata pelajaran pengembang diri belum memiliki pengalaman yang banyak dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling.
            Dalam data masalah siswa yang saya dapatkan saat observasi, ternyata masalah-masalah yang mnuncul pada siswa sebagian besar adalah masalah yang besar dalam belajar, dan masalah siswa yang bersifat social hanyalah sebagian kecil saja. “Jadi sejauh ini masalah-masalah siswa yang ada masih bias di tangani oleh guru” begitu ungkap salah seorang guru yang saya interview saat observasi. Akan tetapi jika tersedianya guru BK professional dan konselor kunjung, maka penangan masalah siswa akan jauh lebih baik, dan akan sesuai sebagaimana mestinya.
            Menurut saya ketidak tersedianya sarana dan prasarana itu disebabkan oleh biaya, karena untuk sekolah dapat menyelanggarakan bimbingan dan konseling sebagai mestinya membutukan biaya yang tidak sedikit. Dan juga bimbingan dan konseling menurut saya kurang diperhatikan oleh pemerintah dengan tidak adanya konselor kunjung. Mungkin pemerintah kurang menyadari pentingnya bimbingan dan konseling disetiap jenjang pendidikan, yang mampu menangani masalah yang dihadapi siswa dan menghantarkan siswa pada kesuksesan.
Jadi jika berdasarkan pada teori-teori para ahli, penyelanggaraan bimbingan dan konseling di MIS kiara paying masih jauh dari yang seharusnya. Hal itu disebabkan oleh berbagai kendara. Namun demikian pihak sekolah telah mengupayakan penyelanggarakan bimbingan dan konseling. Dengan menangani masalah-masalah siswa dan mengembangkan bakat dan minat siswa melalui mata pelajaran pengembangan diri.


BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari hasil observasi makan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Penyelanggaraan dan bimbingan dan konseling di MIS kiara paying masih jauh dari yang seharusnya, dengan tidak tersedianya sarana dan prsarana tidak adanya konselor kunjung.
2.      Plaksanaan bimbingan dan konseling dilakukan oleh wali kelas masing-masing, dan program MIS kiarapayung hanya melaksanakan program haian melalui mata pelajaran pengembagan diri.
3.      Jika terdapat masalah pada siswa, guru membimbing siswa dan mengarahkannya dalam penyelesaiannya. Dan jika perlu guru berkoordinasi dengan orang tua siswa dalam menyelesaikan masalah siswa yang bersangkutan.
B.     Saran
Berikut saran-saran yang bias disampaikan penulis :
1.      Diharapkan pemerintah lebih memperhatikan layanan bimbingan dan konseling disetiap jenjang pendidikan.
2.      Lebih ditingkatkan lagi progam bimbingan dan konseling disertai dengan kerjasama yang sinergis antara seluruh pihak sekolah.









DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, syamsu, 2008, landasan bimbingan dan konseling: bandung:
Pt. Remaja Rosada Karya
Ahmadi, Abu, 1991. Bimbingan dan Konseling di sekolah. Jakarta : py Rineka Cipta.





















Categories:

Leave a Reply